Perhubungan menata Ruang Dalam dalam konteks aktifitas ruang luar sekitarnya
Menata Ruang dalam merupakan pekerjaan yang banyak berdasarkan terhadap susunan organisasi ruang dalam. Sebagian besar perancangan secara tradisi selalu memakai organisasi ruang dan kedekatan aktifitas antar ruang untuk melakukan proses perancangan denah ruang. Ruang-ruang disusun sesuai dengan skematik perhubungan antara ruang. Sehingga sebenarnya denah lebih banyak merupakan gambar susunan skematik ruang, tidak berdasarkan kepentingan kebutuhan ruang arsitektur dalam mencapai kenyamanan “ruang” sebenarnya.
Ruang Perimeter
Ruang-ruang bagian terluar dari sebuah bangunan biasanya banyak diisi dengan jenis ruang publik yang mewadahi aktifitas kegiatan penerimaan terhadap pengguna ruang yang berada didalam dan juga ruang yang berkaitan dengan servis terhadap bangunan. Ruang lobby, ruang tunggu, ruang loading, dan bebebrapa ruang servis merupakan contoh ruang yang menempati bagian perimeter luar bangunan.
Kebutuhan sebenarnya dari penempatan ruang di bagian perimeter luar antara lain adalah masalah aksesibilitas, keamanan, kemudahan teknis, kebutuhan terhadap sinar matahari langsung, kebutuhan sudut pandang ruangan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut membuat ruang-ruang tersebut membutuhkan penempatan dibagian lapisan luar.
Ruang bagian Dalam
Ruang-ruang yang ditempatkan dibagian dalam secara umum merupakan tempat untuk kegiatan inti dari sebuah bangunan. Bagian dalam secara otomatis mempunyai sistem keamanan berlapis dari luar bangunan. Selain itu kegiatan lebih bersifat privasi dari jangkauan aktifitas ruang luar. Ruangan dibagian dalam mempunyai tingkat konsentrasi yang lebih tinggi dalam proses aktifitas.
Ruang Inti
Ruang ini merupakan kategori ruang yang paling dituntut dalam sisi keamanannya. beberapa ruang inti dipergunakan sebagai ruang untuk menyimpan barang dan juga menampung aktifitas keamanan.
No comments:
Post a Comment