Wednesday, July 08, 2009

FAKTOR DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA RUSUNAWA DI BANDUNG STUDI KASUS: RUSUN SARIJADI

FAKTOR DETERMINAN
YANG MEMPENGARUHI KINERJA RUSUNAWA DI BANDUNG
STUDI KASUS: RUSUN SARIJADI
Andi Harapan S.
Sugeng Triyadi S.
Abstrak
Penjaminan kinerja bangunan merupakan isu penting yang belum banyak diangkat di Indonesia. Isu ini sudah banyak berkembang di luar negeri, karena terkait dengan daur hidup bangunan. Didalam penelitian ini isu ini dikaitkan dengan Rusunawa sebagai studi kasus. Makalah ini bertujuan untuk mencari model penjaminan kinerja bangunan Rusunawa yang dikaitkan dengan daur hidup bangunan (building lyfe-cycle). Metodologi yang digunakan untuk mencari faktor determinan kinerja bangunan adalah dengan pendekatan matriks (matrics approach), yang membreak-down kinerja bangunan secara keseluruhan, sehingga didapatkan objek kinerja bangunan. Kinerja bangunan terkait dengan seluruh fase bangunan tersebut, yang mencakup fase predisain, fase desain, fase konstruksi, dan fase pemakaian (Minnesota Sustainable Design Guide, 2000). Fase predesain mencakup: project initiation, programming, dan pemilihan site. Fase desain mencakup : desain schematic, desain development, dokumen konstruksi dan spesifikasi. Fase konstruksi mencakup : bidding and award, konstruksi, dan commissioning. Fase occupancy mencakup : start-up, operation & maintenance, dan next use.
Kajian ini lebih menekankan pencarian faktor determinan yang mempengaruhi kinerja bangunan pada fase occupance yang menyangkut masalah operasi dan maintenance bangunan Rusunawa di Bandung, dengan melihat pengaruhnya terhadap bangunan tersebut.
Kata kunci : faktor determinan, kinerja bangunan, Performance Metric, Rusunawa

_____________________________
Kesimpulan dari makalah diatas adalah :
Berdasarkan performance metric yang digunakan untuk menentukan faktor determinan yang mempengaruhi kinerja Rusunawa berdasarkan life cycle project Rusunawa, maka didapat (sebagai kesimpulan sementara) bahwa factor-faktor determinan yang mempengaruhi Rusunawa adalah:
1. Tahap Prarancangan. Pada tahap ini yang paling berpengaruhi kinerja Rusunawa adalah pemilihan lokasi, konsep penghematan energi, konsep kenyamanan, konsep penghematan biaya, dan konsep lingkungan yang harus dipikirkan secara matang melalui strategis planning yang baik (tahap programming).
2. Tahap Desain, yang merupakan tahap perencanaan bangunan, yang dibuat melalui desain review, memakai material awet dan bebas perawatan, detail-detail konstruksi yang mudah perawatannya, dan mudah mengoperasikannya.
3. Tahap Konstruksi. Dilakukan melalui commissioning, antara lain pemakaian peralatan bangunan yang hemat energi, tidak merusak lingkungan.
4. Tahap Occupancy. Meliputi tahap penghunian dan operasional bangunan, penghematan sumber daya alam, hemat energi, mudah perbaikan dan penggantian, dan lain-lain.

Makalah ini merupakan makalah yang masih perlu dilengkapi dengan temuan-temuan yang baru untuk penyempurnaan. Makalah ini masih terbatas pada pencarian kinerja awal yang mempengaruhi kinerja bangunan berdasarkan data awal, yaitu tinjauan lapangan dan studi
literatur.

*kutipan makalah ilmiah diatas merupakan bahan kajian dalam pertimbangan perancangan rumah susun sehingga dapat dipersiapkan konsep-konsep yang dapat mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi dalam perancangan maupun dalam proses okupansi*
______________________________________________________________
Materi ini disampaikan sebagai suplemen mata kuliah studio perancangan arsitektur 3
----------------------------------------------------------------------------------------

No comments: