Tuesday, March 03, 2015

Merancang Bangunan Ramah Lingkungan

foto: urban asian house, robert powell

Setiap aktifitas merancang dipastikan akan memberikan dampak secara langsung terhadap ekosistem atau habitat yang sudah ada lingkungan tersebut. Merancang bangunan baru juga berarti menambahkan obyek baru kedalam site lokasi perancangan. Menambahkan obyek baru tentunya melakukan proses adaptasi dan ubah-suai baik terhadap lahan lokasi atau lingkungan tersebut. Apakah perubahan tersebut menguntungkan bagi kondisi sekitarnya ? Tentu jawaban yang bisa kita dapat adalah ya atau tidak. Jawaban "ya" akan muncul jika bangunan obyek rancangan baru tersebut dapat memberikan nilai tambah terhadap lingkungan sekitarnya, begitu juga sebaliknya. Jadi sebuah opsi muncul saat kita melakukan perancangan bangunan dalam lokasi site tersebut.

Bagaimana dengan sang perancang obyek tersebut dalam hal ini arsitek ?

Jelas sekali dalam konteks ini arsitek mempunyai tanggungjawab besar dalam memberikan sumbangan pemikiran agar terciptanya sebuah lingkungan yang bagus dan bernilai bagi kehidupan manusia. Rancangan yang bagus akan memberikan dampak terhadap lingkungan menuju kebaikan. Paling tidak rancangan dapat menjaga keberlangsungan kehidupan yang layak dan baik bagi manusia dan makhluk hidup. Konsep ramah lingkungan juga berlaku bagi perancangan arsitektur dalam hal ini rumah tinggal dan bangunan aktifitas laiinya. Sehingga diperlukan sebuah teknik dan metoda dalam membuat rancangan yang baik dan bernilai. Beberapa indikator yang mungkin dapat kita rasakan secara langsung dari sebuah bangunan yang berkonsep ramah lingkungan antara lain adalah, memberikan kenyamanan terhadap aktifitas manusia, tidak membuat aktifitas disekitarnya menjadi terhambat secara signifikan, dapat memberikan dorongan terhadap lingkungan untuk lebih baik, proses pembangunan yang tidak merusak lingkungan, memberikan perencanaan yang berkelanjutan terhadap aktifitas di masa mendatang. Bangunan ramah lingkungan tidak sama dengan bangunan yang mahal, justru bangunan ramah lingkungan diharapkan menjadi pelopot terhadap konsep "sustainable architecture". Bangunan harus dapat berkelanjutan dalam siklus hidupnya sehingga selalu terjaga keseimbangan hidup.

No comments: