Thursday, March 12, 2015

Eksplorasi Cahaya dalam membentuk Ruang Arsitektur

Pengantar membentuk ruang dengan cahaya
Dalam teori pembentukan ruang kita sering membicarakan tentang olah bentuk dan ruang dengan menggunakan elemen-elemen material bentuk seperti dinding , partisi, dan beberapa elemen bentuk lainnya. Kita sering membagi ruangan dalam rumah kita dengan membatasi dengan material dinding bata sehingga ruangan dapat dimanfaatkan dalam fungsi aktifitas yang berbeda. Sebenarnya kita dapat membentuk ruang dengan beberapa materi. Dalam konteks teoritik suara, benda, dan cahaya dapat diolah sebagai menjadi suatu komposisi ruang. Masing-masing unsure tersebut mempunyai alat pengukuran yang berbeda. Memang beberapa elemen pembentuk tersebut tidak popular dalam wilayah pengetahuan umum masyarakat.
Cahaya sebagai unsure yang sering kita hadapi menjadi sesuatu yang biasa dalam kebutuhan kita sehari-hari. Cahaya menjadi penting dala khasanah estetika ruang. Cahaya dapat kita bedakan menjadi cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya buatan mungkin akan membutuhkan sumber dana yang besar untuk memanfaatkannya sebagai elemen estetika ruang.Cahaya alami menjadi sumber elemen pembentuk estetika ruang yang melimpah ruah dalam kehidupan kita. Sekarang pertanyaannya , bagaimana cara memanfaatkan cahaya alami sebagai alat untuk melakukan eksplorasi estetika ruang.
Cahaya matahari sebagai salah satu kekuatan estetika alami
Cahaya matahari sebagai unsure alam yang sangat melimpah merupakan potensi alam yang dapat dimanfaatkan dalam mengolah estetika ruang. Cahaya tersebut dapat kita organisasi untuk menghasilkan suatu permainan ruang. Ruang dihasilkan dengan melakukan permainan terhadap bentuk-bentuk sebagai alat menghasilkan pembayangan gelap terang. Permainan terhadap cahaya alami dari sinar matahari sering tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari sinar di pagi hari ketika berjemur, membuat pergola untuk tanaman rambat, teras penutup depan rumah, sehingga masing-masing membentuk permainan bayangan. Dalam konteks yang lebih luas cahaya dapat dieksplorasi untuk menghasilkan batas-batas ruang yang diatur dalam suatu komposisi sehingga menghasilkan penampilan estetika.
Elemen apa saja yang menentukan permainan cahaya
Secara prinsip pembayangan akan dihasilkan dari cahaya alami matahari mulai dari pagi hari sampai dengan sore hari ke dalam ruang-ruang didalam rumah tinggal kita. Selain sebagai fungsi kesehatan juga memberikan alternatif suasana ruang yang penuh dengan permainan gelap terang secara tiga dimensi. Terdapat beberapa elemen yang dapat memberikan permainan estetika ruang dengan menggunakan media cahaya matahari.
Dinding
Dalam membatasi ruangan biasanya kita membuat pembatas dinding bata atau partisi kayu. Dinding pada dasarnya membuat batas terhadap dua atau lebih ruangan yang berbeda. Dinding sebagai elemen yang memberi batas antara ruangan sebenarnya dapat menjadi kekuatan untuk mebentuk suasana ruangan dengan mengatur bentuk dan intensitas cahaya yang masuk ruangan. Cahaya alami dari sinar matahari merupakan potensi alam yang melimpah untuk dipakai sebagai elemen estetika.Jika kita akan membuat komposisi dari dinding, kondisinya identik dengan kita menyusun bidang-bidang lempeng agar dapat terjadi komposisi gelap terang yang estetis. Ruangan secara umum memang dibentuk dari susunan lempeng-lempeng sehingga membentuk territorial-teritorial dengan makna dan fungsi yang berbeda.
Dinding mempunyai peranan yang sangat penting untuk membatasi transpransi sebuah ruangan.
Rangka Batang
Sebuah ruangan dapat dibentuk dengan menyusun batas-batas marjinalnya dengan elemen elemen yang dapat dirasakan oleh indera manusia. Cahayapun sebagai unsure alam yang dapat dirasakan kehadirannya sehari-hari dapat menjadi salah satu unsure yang dipakai untuk media estetika ruang. Cahaya mempunyai batas-batas yang jika berinteraksi dengan elemen bentuk. Elemen-elemen bentuk tersebut antara lain dinding sepeerti yang diungkap sebelumnya. Selain itu juga elemen rangka batang sebagai elemen bentuk lainnya, juga mempunyai kekuatan dan karakteristik sendiri dalam menampilkan komposisi estetikanya.
Jika kita pernah melihat rangkaian pergola(susunan rangka kayu dengan komposisi grid yang biasa dipasang di teras atau garasi) , susunan tersebut merupakan teknik untuk mengatur intentsitas cahaya yang menembus dalam ruangan tersebut.
Teknik-memainkan cahaya
Beberapa teknik dapat menjadi alternatif untuk memainkan cahaya yang menembeus ruangan kita. Jika kita bermain dengan cahaya buatan mungkin dapat lebiha leluasa untuk mengatur dan memainkannya. Untuk cahaya alami sinar matahari tekniknya beda dalam keleluasaan ‘menciptakan ruang’ sehingga terjadi sensasi estetika. Cahaya matahari mempunyai sebaran yang lebih luas. Dimensi dan intesitas yang besar hanya memungkinkan untuk mengatur dan menyesuaikan dengan karakter cahaya alam tersebut.
Seperti diketahui diawal bahwa cahaya harus mempunyai ‘teman’ untuk mewujudkan sebuah ruang. Bentuk (wadaq) mempunyai peranan dalam membentuk dan mengatur intensitas terhadap ruangan dalam dari suatu rumah tinggal.
Teknik yang menghasilkan komposisi estetika dicapai dengan mengukur bentuk dari cahaya tersebut, penampilan dari cahaya yang dihasilkan, komposisi (jumlah, orientasi). Sekilas kita akan melihat kemiripan dengan teknik yang dipakai dalam bentuk massa pukal. Persepsi tersebut ada benarnya, sebab teknik tersebut menganggap cahaya sebai materi yang mempunyai volume. Sehingga dapat diatur jumlah, penampilan, arah orientasi, dll.
Bentuk tampilan dari cahaya yang muncul sangat tergantung dengan bentuk dari elemen bentuk massa pukal(dinding, rangka batang, massa)yang menjadi pembentuknya. Ruangan keluarga kita akan mempunyai efek indah dengan memainkan cahaya yang masuk kedalam ruangan tersebut dengan menggunkan kisi-kisi vertical dari beton sehingga terdapat cahaya yang masuk berupa garis-garis tebal yang terssusun di lantai atau dinding ruangan dalam. Kita juga akan menikmati suatu komposisi indah dari jajaran kotak-kotak yang tersusun kontinyu dalam suatu jarak tertentu yang menembus dinding ruangan kamar tidur kita, sehingga terdapat sensasi estetika dari cahaya yang mempunyai volume serupa balok-balok cahaya.
Jika kita berjalan pagi atau sore hari dikoridor rumah sakit, jajaran kolom-kolom yang melindungi dari cahaya ultraviolet juga membentuk komposisi estetika yang menimbulkan ekspresi gelap terang yang tersusun di lantai koridor tersebut. Teknik tersebut juga dijumpai dalam rumah rumah dengan gaya ‘spayol’an yang sering kita dengar, yang membuat koridor di perimeter luar dari rumah. Sehingga perimeter tersebut muncul aksi olah cahaya yang masuk ke ruangan yang lebih dalam.
Material dari bahan pembentuk cahaya, misalnya dinding pembatas dari kaca, juga akan mempengaruhi kualitas dari ruang yang muncul. Efek yang jelas dibedakan akibat tingkat transparansi pembatas ruang adalah intensitas cahaya dapat diatur tanpa menghilangkan batas fisik ruangan tersebut dengan ruang lainnya. Secara fisik ruangan tetap dibatasi oleh materi namun cahaya masih dapat menembus dengan intensitas tertetntu. Hal tersebut tentunya sangat menarik untuk di eksplorasi secara estetika. Perubahan intensitas cahaya secara gradasi dapat dieksploitasi membentuk komposisi yang menarik.
Garis-garis yang terlukis diatas lantai dan benda sekitarnya memberikan kualitas estetika yang menarik untuk membentuk suasana ruang tertentu. Bergabung dengan garis-garis alam yang muncul akibat bentuk-bentuk bayangan benda-benda alam sekitarnya bayangan geometris dari bangunan yang dirancang menjadi sesuatu komposisi visual yang indah.
Apakah kita dapat melakukan estetika ruang ini dalam rumah-rumah kita yang rata-rata mempunyai luasan yang kecil ? sebenarnya jika kita melihat bahwa ‘ruang cahaya’ yang dibentuk sangat tergantung dari elemen pembentuknya, yaitu pembatas dinding, partisi, dan elemen –elemen lain yang menjadi perimeter penghalangnya. Sekarang kita dapat mengatur pelubangan-pelubangan yang perlu dibuat untuk mengatur intensitas dan bentuk dari cahaya yang memasuki ruangan dalam rumah kita. Pelubangan tersebut dapat berupa jendela, lubang angin , lubang udara, lubang cahaya dengan fungsi mereka masing-masing. Selain hal tersebut dalam mengatur pembatas dengan bahan kaca dapat anda pertimbangan berapa luas dan intensitas tembus cahayanya terhadap ruangan tidur anda atau ruangan keluarga.

No comments: