Wednesday, November 26, 2008

INDIKATOR PERANCANGAN TERMAL

Dalam melakukan perancangan termal pada bangunan terdapat beberapa aspek yang diperhatikan untuk mengevaluasi dan merencanakan kinerja termal sebuah bangunan.

Temperatur Tiap Jam (Hourly Temperature)

Temperatur merupakan satuan indikator yang digunakan sebagai parameter kenyamanan. Temperatur yang masuk dalam kategori nyaman adalah temperatur yang dapat dirasakan tubuh manusia secara nyaman tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin dalam ukuran tubuh manusia.

Temperatur tiap jam dalam bangunan merupakan hasil akhir yang biasanya dapat diukur secara langsung efeknya oleh pengguna ruangan. Temperatur merupakan indikator terjadinya aliran panas kedalam ruangan ataupun keluar ruangan. temperatur yang tinggi menjelaskan banyak aliran panas yang menuju ruangan tersebut dan sebaliknya. Didalam grafik temperatur juga dapat dilihat rentang waktu yang memasuki kondisi nyaman yang sesuai okupansinya.

Selain temperatur dalam bangunan, terdapat temperatur diluar bangunan yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam indikator tingkat adaptasi temperatur bangunan terhadap lingkungan luarnya.

Fluktuasi Panas Tiap Jam ( Hourly Gains dan Losses)

Ketika temperatur mengalami perubahan terjadi perubahan kondisi aliran panas dalam ruangan. Dengan melakukan control terhadap perubahan aliran panas, dapat diketahui bagian-bagian utama menyebabkan perubahan tersebut. Perancangan termal membutuhkan panduan dalam melakukan perubahan yang menyangkut komposisi penyebab panas dalam bangunan atau ruangan. Grafik temperatur tiap jam dan perubahan beban panas yang terjadi dapat dihubungkan untuk mendapatkan perhubungan penyebab kenaikan temperatur ruangan.

Periode Ketidaknyamanan ( Discomfort Period)

Salah satu parameter dalam strategi optimasi umumnya menggunakan nilai periode ketidaknyamanan selama jam okupansi. Periode ketidaknyamanan merupakan akibat dari pengelompokan nilai temperatur yang tidak memasuki kategori temperatur nyaman. Periode ini dapat berupa kondisi overheating atau underheating. Kondisi overheating terjadi jika temperatur yang terjadi pada jam tersebut melewati batas atas dari temperatur nyaman yang disyaratkan. Sebaliknya kondisi underheating merupakan kondisi temperatur berada dibawah batas bawah yang diijinkan.

Beban Pemanasan dan Pendinginan (Heating and Cooling Loads)

Beban pemanasan atau pendinginan terhadap sebuah bangunan merupakan hasil analisa yang menunjukkan berapa derajat (degree hours) yang digunakan untuk menetralkan temperatur ruangan tersebut menuju temperatur nyaman. Kondisi nyaman tersebut berlakuk baik untuk kondisi overheating ataupun underheating. Kinerja degree-hours dalam satu tahun dapat dijadikan parameter untuk melihat pola usaha yang dilakukan dalam mencapai kondisi nyaman.

Distribusi Temperatur (Temperature Distribution)

Distribusi temperatur adalah pola sebaran prosentase nilai temperatur yang sama dalam rentang waktu 24 jam. Dengan mengetahui prosentase temperatur yang memasuki temperatur nyaman, maka kita dapat mengetahui prosentase periode nyaman dalam bangunan tersebut. Comfort period merupakan parameter lain dalam memahami tingkat optimasi dari periode okupansi pengguna.

No comments: