Wednesday, June 17, 2009

Menyusun Porto Folio untuk Konsep

Membuat Porto Folio

Porto folio merupakan salah satu materi preasentasi yang dapat membantu kita dalam memberikan gambaran awal tentang proyek tugas akhir kita. Porto folio mempunyai kegunaan dalam taraf khusus atau personal bagi para penguji, audiens, pendengar proses presentasi kita. Membuat porto folio membutuhkan kemampuna untuk meringkas dan memahami persoalan inti dari ide dan bahasan proyek tugas akhir kita.

Porto folio memuat beberapa jenis substansi permasalahan seperti fakta-fakta yang muncul ketika mempersiapkan perancangan proyek yang dikerjakan, isu yang diangkat berdasarkan fakta yang telah dipelajari, menentukan tujuan perancangan dari isu yang telah ditetapkan, menentukan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan perancangan, konsep-konsep dasar penyelesaian berdasarkan persyaratan yang ditetapkan. Pembahasan dari topik tersebut harus dipaparkan secara terstruktur sesuai dengan urutan. Hal tersebut untuk menjaga konsistensi dari prosedur perancangan. Konsistensi sangat penting agar perancangan kita dapat secara mudah dilakukan kualitas kontrol dalam melacak persoalan-persoalan yang terjadi.

Membaca Fakta

Fakta merupakan faktor awal yang sangat menentukan bagi arah perancangan dalam beradaptasi dengan segala persoalan dan fenomena yang terjadi. Fakta bukan saja sebuah benda namun juga sebuah kondisi atau gejala kecenderungan yang berkaitan dengan obyek perancangan kita. Melakukan identifikasi fakta akan memberikan pendekatan yang meminimalkan kesalahan-kesalahan yang terjadi.

Fakta-fakta perlu di pelajari secara seksama untuk mendapatkan substansi persoalan, dan kecenderungan gejala tipologi dari obyek perancangan kita. Substansi persoalan akan memberikan gambaran penyelesaian secara menyeluruh terhadap obyek rancangan. Semua persoalan harus dapat dirangkum dan dikristalkan dalam bentuk yang sederhana dari sekian persoalan penting. Persoalan-persoalan yang terbaru mungkin akan memberikan nilai tambah kebaruan terhadap obyek rancangan kita.

Substansi gejala tipologi akan memberikan referensi terhadap pola-pola kegiatan yang biasa berkembang. Pola-pola tersebut tentu merupakan salah satu indikator akan perubahan kebiasaan atau aktifitas yang sering terjadi pada jenis obyek perancangan tersebut.

Contoh fakta antara lain adalah faktor lokasi perancangan, pengamatan obyek sejenis, teori normatif (literatur) tentang obyek rancangan tersebut. Fakta-fakta tersebut harus dapat disimpulkan dalam sebuah pernyataan. Pernyataan tersebut berguna untuk melakukan pengembangan tematik atau topik yang diangkat dalam perancangan nantinya.

Menetapkan Topik Perancangan

Dalam sebuah perancangan kita membutuhkan alat ukur untuk menilai keberhasilan proses perancangan tersebut. Proses perancangan arsitektur mempunyai aspek persoalan yang cukup banyak dan luas. Oleh sebab itu perlu adanya fokus penyelesaian perancangan terhadap aspek tertentu. Membuat topik perancangan merupakan salah satu cara untuk mengunci persoalan pada tahap tertentu. Perlu adanya prioritas yang dapat menyelesaikan persoalan pokok sebuah rancangan.



(bersambung...)

No comments: