Monday, October 20, 2008

PLEA dan Arsitektur Bioklimatik (1)

Arsitektur saat ini mempunyai beban yang agak berbeda dengan arsitektur masa lampau. alam dengan karakteristiknya berubah memaksa munculnya respon yang berbeda dari arsitektur. para perancang bangunan tidak saja dihadapkan terhadap paradigma dan parameter yang berbeda dalam menyediakan kenyamanan penghuni, namun juga teknologi yang berbeda setiap saat.

Arsitektur mencari jalan yang terbaik dalam menyeimbangkan kemampuan teknologi, alam dan adaptasi manusia. Bangunan merupakan titik pertemuan antara keinginan alam dan manusia. Optimalisasi perancangan menjadi sangat penting dengan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan. Bangunan yang baik bukan lagi bergantung pada banyaknya AC yang bergelantungan , atau justru bangunan yang tanpa AC sama sekali. ruang dan waktu telah membentuk karakteristik bangunan pada jamannya. Pada lingkungan yang mempunyai temperatur dan kelembaban yang nyaman memungkinkan bangunan dapat menyediakan sebuah respon fisik sesuai dengan kebutuhan pengguna. sebaliknya pada lingkungan dengan temperatur yang tinggi dan kelembaban yang tinggi, potensi ketidaknyamana sangatlah tinggi. Peta ketidaknyamanan harus diperjelas agar terjadi simbiosis antara teknologi dalam membantu kenyamanan ruangan atau bangunan.

PLEA sebagai salah satu organisasi dunia merupakan tempat berkumpulnya para pakar pemerhati tentang pembatasan penggunaan energi secara berlebihan dan memanfaatkan kemampuan alam dalam menyeimbangkan energi.

kajian-pustaka-post

No comments: