Merancang dengan tautan budaya membutuhkan kemampuan dalam menggabungkan antara aspek
1. Tautan budaya yang diambil untuk berolah bentuk
Tautan budaya menjadi faktor awalan yang sangat penting dalam proses berolah bentuk. Dengan memahami tektonika dari arsitektur yang menjadi tautan budaya maka proses kreatif yang akan dilakukan dapat lebih bermakna. Struktur susunan arsitektur beserta elemen-elemen penyusunnya menjadi bekal yang baik dalam mengolah ulang bentuk-bentuk gubahannya.
tektonika dari bangunan tautan mewarnai karakter bentuk bangunan
2. Pemahaman terhadap karakteristik aktifitas obyek perancangan arsitektur
Memahami pola aktifitas dari obyek yang dirancang mempunyai kaitan dengan fungsi aktifitas yang akan dipakai dalam bangunan tersebut. beberapa pola aktifitas mempunyai model-model yang umum dapat dipakai. Pola-pola umum tersebut dapat digunakan sebagai cara cepat dalam menyediakan kebutuhan luasan ruang. Beberapa standar dapat digunakan untuk mempercepat identifikasi luasan ruang yang akan digunakan.
gbr. standar neufert
3. Potensi site lokasi yang direncanakan
Lokasi mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi desain bangunan. dengan memperhitungkan potensi-potensi yang dipunyai sebuah site, perancang dapat melakukan dorongan terhadap terciptanya sebuah desain yang adaptif terhadap persoalan-persoalan lingkungan. Lokasi mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi keunikan sebuah desain arsitektur. Tampilan bentuk dan fungsi sangat berkaitan dengan posisi penyesuaian terhadap lokasi perencanaan berdirinya bangunan tersebut.
lokasi perancangan mempunyai potensi unik
1. Tautan budaya yang diambil untuk berolah bentuk
Tautan budaya menjadi faktor awalan yang sangat penting dalam proses berolah bentuk. Dengan memahami tektonika dari arsitektur yang menjadi tautan budaya maka proses kreatif yang akan dilakukan dapat lebih bermakna. Struktur susunan arsitektur beserta elemen-elemen penyusunnya menjadi bekal yang baik dalam mengolah ulang bentuk-bentuk gubahannya.
tektonika dari bangunan tautan mewarnai karakter bentuk bangunan
2. Pemahaman terhadap karakteristik aktifitas obyek perancangan arsitektur
Memahami pola aktifitas dari obyek yang dirancang mempunyai kaitan dengan fungsi aktifitas yang akan dipakai dalam bangunan tersebut. beberapa pola aktifitas mempunyai model-model yang umum dapat dipakai. Pola-pola umum tersebut dapat digunakan sebagai cara cepat dalam menyediakan kebutuhan luasan ruang. Beberapa standar dapat digunakan untuk mempercepat identifikasi luasan ruang yang akan digunakan.
gbr. standar neufert
3. Potensi site lokasi yang direncanakan
Lokasi mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi desain bangunan. dengan memperhitungkan potensi-potensi yang dipunyai sebuah site, perancang dapat melakukan dorongan terhadap terciptanya sebuah desain yang adaptif terhadap persoalan-persoalan lingkungan. Lokasi mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi keunikan sebuah desain arsitektur. Tampilan bentuk dan fungsi sangat berkaitan dengan posisi penyesuaian terhadap lokasi perencanaan berdirinya bangunan tersebut.
lokasi perancangan mempunyai potensi unik
No comments:
Post a Comment