Wednesday, December 31, 2008

Beberapa alamat penting di Internet

http://eosweb.larc.nasa.gov/sse/RETScreen
tentang data klimatologi lokasi seluruh dunia(termasuk Indonesia) dari NASA.

http://lesowww.epfl.ch/anglais/Leso_a_frame_sof.html
informasi tentang program Leso-cool yang dirancang menyelesaikan persoalan ventilasi.

http://www.flovent.com/
contoh program CFD untuk ventilasi, demo dapat di download.

http://www.fluent.com
contoh program CFD untuk ventilasi

http://www.squ1.com/
beberapa program freeware dan shareware antara lain Ecotect, Weather Tool, Solar Tool, Psycho Tool, Location Tool, Conversion Tool.

http://www.met.wau.nl/metlukweb/drawsun.zip
menyediakan program sun path diagram

http://www.lib.berkeley.edu/ENVI/Daylighting.html
contoh bibliografi mengenai topik cahaya siang dan lainnya.

http://www.lightscape.com
menyajikan informasi program lightscape dan contoh-contoh tata cahaya yang menarik hasil dari simulasi program ini.

http://www.radiance.com
menyajikan contoh desain tata cahayadengan program radiance, program ini dapat di-download gratis.

http://radsite.lbl.gov/radiance/framed.html
tentang software radiance

Wednesday, December 17, 2008

Tugas Arsitektur Tropis

Tujuan :
Memahami kemampuan atau potensi iklim dan lingkungan dalam mempengaruhi desain sebuah bangunan Arsitektur. Mahasiswa mampu memberikan analisis potensi alam.

Deskripsi :
Mahasiswa harus membuat paparan terhadap sebuah obyek bangunan. Paparan tersebut meliputi tempat kota bangunan tersebut berada dan analisis pengaruh karakteristik tempat lingkungan (kota) tersebut berada terhadap bangunan. Contoh : lihat artikel tentang Kamiichi Mountain Paviliun di (herusu71.wordpress.com)

Tata Tulis :
1. Penulisan tugas dengan format A4 dengan posisi lansekap
2. Hasil laporan bersampul lebih tebal dan dijilid spiral
3. Spasi 1,5
4. Marjin kiri 4 cm, lainnya 3 cm
5. Huruf Arial 12 , Judul 14
6. Susunan : sampul , daftar isi, bab 1 (lokasi kota), bab 2 (analisa), daftar pustaka.

Pengumpulan Tugas :
Dikumpulkan sebelum jam pelaksanaan UAS dimulai pada penjaga ujian.

Sifat Tugas :
Perorangan/ individu




Dosen MK AsTro
Heru Subiyantoro, ST., MT.

PENGENALAN BEBERAPA PIRANTI LUNAK UNTUK OLAH DATA IKLIM PADA BANGUNAN

ECOTECT V 5.X (lisensi)













ECOTECT merupakan salah satu piranti lunak yang cukup lengkap dalam menyediakan fasilitas untuk mengolah data iklim, akustik, pencahayaan, dan energi. Piranti lunak ini dapat secara detail perhitungan dan animasi grafis secara langsung dapat dilihat saat pengerjaan. Piranti lunak ini sudah digunakan secara komersil untuk membantu evaluasi ataupun perencanaan bangunan atau pun kawasan. Pengembang adalah Dr. Adrew J. Mars.

PREDICTED MEAN VOTE (bebas)












Piranti lunak ini merupakan perangkat bantu dalam membuat analisis yang lebih besar dalam Ecotect. Piranti lunak ini untuk mengukur komposisi aspek iklim yang menentukan kenyamanan dalam kalkulasi dengan sistem PMV. Sistem PMV ditemukan oleh Prof. Fanger. Piranti ini mebuat penentuan komposisi yang tepat berdasarkan sistim PMV.

SUN PATH DIAGRAM (bebas)
















Sun path Diagram merupakansebuah perangkat yang membantu kita dalam menentukan diagram jalur edar kedatangan sinar matahari. Sehingga kita tidak perlu menentukan secara manual. Input yang diperlukan adalan letak garis latitude, secara langsung dapat interaktif dilihat dalam diagram ini.

AIOLOS (lisensi)















Program ini digunakan untuk mengolah data tentang penghawaan alami. Program ini masih menggunakan OS DOS dan yang mempunya lisensi sampai saat ini ITS. Beberapa program berbayar lain sebenarnya banyak seperti FLUENT (ITS), CFD (ITS), dll. Tapi untuk Aiolos memang dirancang khusus bangunan. Program ini tidak mengikutsertakan tampilan grafis seperti FLUENT dan CFD.

Tuesday, December 16, 2008

PENGUMUMAN SPA 5

PENGUMPULAN TUGAS GAMBAR PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 --------
------------------ DIKUMPULKAN ---------------------------
--------- HARI : RABU, 17 DESEMBER 2008 ------------------
--------- JAM : 10.00 - 12.00 WIB -----------------------
--------- TEMPAT : RUANG KERJA HERU SUBIYANTORO, ST., MT.-
----------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------


HERU SUBIYANTORO, ST., MT.--------------------------------

Sunday, December 14, 2008

PMV (PREDICTED MEAN VOTE) SEBAGAI THERMAL INDEX


THERMAL COMFORT

Professor Fanger dari Technical University of Denmark beranggapan bahwa thermal comfort didefinisikan sebagai istilah keadaan fisik tubuh yang lebih baik daripada keadaan fisik lingkungan, apa yang benar-benar kita rasakan adalah suhu kulit dan bukan suhu udara. Untuk kenyaman termal dibutuhkan:

· Thermal balance, yaitu nilai heat loss = nilai heat gain.

Hal ini penting tapi bukan kondisi yang cukup untuk kenyamanan, misalnya berkeringat bisa membawa kepada keseimbangan termal tapi bisa jadi tidak nyaman.

· Mean skin temperature, harus berada pada level yang tepat untuk kenyamanan (temperatur kulit untuk kenyamanan berkurang dengan bertambahnya aktivitas).

· Sweating, kenyamanan adalah fungsi dari nilai sweating yang disukai, yang mana juga merupakan fungsi aktivitas dan metabolic rate.

Terdapat beberapa standart yang menentukan kenyamanan thermal. Dalam ISO STANDARD 7730 disebutkan bahwa standart kenyamanan termal adalah sebagai berikut:

  • Pada standard ini, kenyamanan thermal didefinisikan sebagai kondisi pikiran yang mengekspresikan kepuasan thermal terhadap lingkungan thermal
  • Standard menghadirkan metode untuk memperkirakan sensasi thermal dan derajat ketidakpuasan thermal (thermal dissatisfaction) manusia
  • Menetapkan kondisi lingkungan yang bisa diterima untuk kenyamanan
  • Menggunakan lingkungan indoor di mana tujuannya adalah untuk mencapai kenyamanan thermal, atau lingkungan indoor di mana terjadi penyimpangan kenyamanan.

lebih lanjut....... PMV

Wednesday, December 10, 2008

Tanggap Alam Bangunan ; Kamiichi Moutain Pavilion, Jepang



































Untuk memahami karakteristik alam maka arsitek Salter menggali kemampuan desain yang didorong sebesar mungkin dalam memahami budaya dan perilaku alam sekitarnya. Dengan menggabungkan antara kedua faktor tersebut salter berhasil membuat desain yang menawan dan sekaligus mempunyai value terhadap kemampuan fisik beradapatasi dengan potensi alam lingkungan.
Baca lebih lanjut (herusu71.wordpress.com)

Wednesday, December 03, 2008

PENGENDALIAN RADIASI MATAHARI (SOLAR RADIATION CONTROL)

Pengendalian Radiasi Matahari (Solar Radiation Control)
Pengaturan sinar matahari yang masuk kedalam bangunan merupakan langkah utama yang harus dilakukan dalam proses pendinginan secara pasif. Modulasi sinar matahari dalam proses pengaturan ini dapat dicapai dengan memperhatikan (Santamouris dkk,1996) :
- Orientation dan aperture geometry
- Shading devices
- Property of opaque dan transparent surfaces.
Orientasi dan bukaan jendela merupakan aspek yang selalu berkaitan erat dalam mengendalikan radiasi matahari yang masuk bangunan. Bangunan dengan kebutuhan sinar matahari untuk menghangatkan ruangan membutuhkan bukaan dan arah orientasi menuju sinar matahari. Sebaliknya bangunan dengan tingkat kebutuhan radiasi panas yang rendah membutuhkan bukaan dan arah orientasi yang menghindari bertatapan langsung dengan sinar matahari. Dengan mengatur bentuk dan arah orientasi radiasi langsung matahari dapat diatur sesuai dengan posisi lokasi dari equator.
Penggunaan elemen pembayangan merupakan langkah lanjutan yang dapat ditempuh setelah mengendalikan orientasi dan bukaan. Jika orientasi dan bukaan tak dapat ditoleransi dikarenakan kebutuhan perancangan, maka elemen pembayangan menjadi sangat penting. Elemen pembayangan dapat dirancang sesuai dengan posisi dan arah kedatangan radiasi matahari sehingga bukaan dapat terlindung dari radiasi sinar langsung. Terdapat 2 klasifikasi elemen pembayangan (Santamouris dkk, 1996), yaitu :
- Elemen pembayangan permanen (fixed shading elements), disini termasuk dalam posisi eksternal antara lain dalam bentuk overhang, vertical fins, kombinasi horisontal dan vertikal (egg-crate type), balkon. Jika dalam posisi internal antaralain dalam bentuk light-shelves dan louvre di atas jendela.
- Elemen yang dapat diatur (adjustable /retracable shading elements), yang termasuk elemen eksternal adalah tenda, awning, blinds, pergola, dan yang internal seperti curtains, rollers, venetian blinds.
Operasional dari elemen-elemen tersebut sangat tergantung dari kebutuhan ruangan tersebut. Faktor diluar bangunan yang juga dapat berfungsi sebagai elemen pembayangan adalah vegetasi disekitar bangunan. Vegetasi yang berada dekat dengan jendela dapat memberikan efek pembayangan dan mengakibatkan berkurangnya radiasi langsung sinar matahari.
Penetrasi radiasi matahari menuju bangunan melalui jendela juga ditentukan oleh kualitas solar optical dari material kaca tersebut. Bahan yang bersifat opaque dan transparan mempunyai sifat yang berbeda dalam meneruskan radiasi langsung sinar matahari. Dengan mengendalikan thermal property dari material kaca penetrasi dapat diatur jumlahnya. Sifat material transparan dikendalaikan melalui aspek reflectivity, solar transmittance, dan absorptance.

PENGHAWAAN ALAMI (NATURAL VENTILATION)

Penghawaan Alami (Natural Ventilation)
Pergantian udara panas dengan udara dingin dari luar merupakan proses yang diharapkan pada waktu musim panas. Namun dibeberapa kondisi iklim hal tersebut tidak memungkinkan karena temperatur luar justru lebih panas daripada temperatur dalam bangunan. Hal tersebut sangat penting diperhatikan jika akan melakukan teknik penghawaan alami. Sebab dibutuhkan udara dengan temperatur yang lebih rendah untuk efektifitas pendinginan permukaan tubuh.
Proses penghawaan alami membutuhkan pendorong terjadinya proses tersebut. Bentuk bangunan menentukan kekuatan terjadinya penghawaan alami. Secara mendasar, ukuran dan lokasi dari tempat masuknya udara kedalam bangunan menentukan kemampuan untuk menangkap dan mengarahkan aliran udara kedalam bangunan. Perancangan bangunan dapat menggunakan ventilasi, atrium, bentuk bangunan ramping , lingkungan denah terbuka, struktur bangunan massif, cerobong, sirip, dan dinding ganda. Pada hybrid system digunakan jendela yang dapat dikontrol secara motorik.
Proses aliran udara dapat didorong dengan beberapa kondisi antara lain adalah mengarahkan aliran udara, pemanasan dan pendinginan yang dilakukan oleh radiasi matahari evaporasi atau thermal mass. Prinsipnya dengan melakukan variasi terhadap tekanan udara (wind driven ventilation) dan temperatur (stack.effect ventilation dan thermo syphon effect).
Pendinginan udara sebelum masuk kedalam bangunan juga dapat dilakukan untuk mendapatkan udara dingin. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan evaporative cooling atau geothermal cooling.
Bangunan dengan tingkat ekspos thermal mass yang besar, sangat memungkinkan untuk melakukan pendinginan dengan strategi natural ventilation dengan teknik pendinginan waktu malam hari (night purge ventilation). Teknik tersebut dapat dilakukan dengan rentang relatif diurnal dimana temperatur malam hari mempunyai selisih 20-22 derajat Celcius.