Monday, October 27, 2008

IKLIM TIPE A : KLASIFIKASI KOPPEN

TROPIS LEMBAB

Definisi

Rata-rata temperatur pada bulam dingin lebih besar atau sama dengan 18 derajat Celcius.

Tropikal basah merupakan iklim yang berada pada posisi latitude dari equator berjarak 15 sampai 25 derajat. Dalam iklim ini semua bulan mempunyai rata-rata temperatur lebih besar dari 18 derajat Celcius. Rata-rata presipitasi lebih dari 1500 mm. Pada iklim ini menurut klasifikasi Koppen mempunyai 3 kategori (dalam grup A) dan pembagiannya didasarkan pada distribusi dari curah hujan.















Lokasi
Iklim ini terutama ditemukan pada wilayah Afrika tengah, Asia Tenggara dan Amerika tengah.


Karakteristik
Secara umum panas, kelembaban tinggi disebabkan adanya angin dari arah utara dan selatan hemisphere mengumpul dan naik pada pertemuan permukaan tropis, menyebar kemudian dingin pada saat bersamaan. Karakteristik antara lain :

· kelembaban dan curah hujan tinggi sepanjang tahun

· temperatur tinggi sepanjang tahun

· temperatur diurnal bervariasi sekitar 8 der Cel.

· Sedikit variasi dalam temperatur

· Lahan datar dan angin laut mempunyai peranan utama wilayah pantai

· Intensitas radiasi matahari bervariatif dengan kondisi berawan

Prinsip-Prinsip Desain

Tujuan dari perancangan bangunan pada iklim tropis lembab ini adalah mereduksi temperatur panas, memaksimalkan rata-rata ventilasi udara untuk meningkatkan efektifitas dari evaporasi, dan mengusahakan proteksi terhadap sinar matahari, hujan dan serangga. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah :

· Gunakan pintu dan jendela yang besar untuk menjalankan ventilasi silang.

· Perencanaan secara terbuka dan luas, usahakan terdapat jarak antar bangunan

· Angkat bangunan (panggung) aga lantai dingin dan menaikkan jendela untuk ventilasi yang lebih baik.

· Orientasi bangunan diusahakan memperhitungkan aliran datangnya udara segar

· Overhang yang panjang untuk melindungi dari sinar matahari langsung

· Gunakan sliding screen untuk melindungi dari badai dan serangga di malam hari.

· Gunakan material dengan thermal mass rendah untuk meminimalkan heat storage.

· Gunakan double roofs dengan 2 layer dan ventilasi.

· Gunakan material atap dengan insulasi tinggi.

IKLIM TROPIS HANGAT LEMBAB

Iklim ni adalah paling sulit di toleransi. Maksimum temperaturnya tidak setinggi pada iklim panas kering (hot arid) namun pada malam hari panas masih tersisa dan berpotensi meningkatkan temperatur diatas zona nyaman. Variasi temperatur diurnal randah, seringkali kurang dari 5 der Cel., khususnya pada musim hujan. Kelembaban sangat tinggi, sehingga penguapan pada permukaan kulit terbatas. Pendinginan secara evaporasi (penguapan) tidak terlalu efektif. Strategi perancangan yang dianjurkan antara lain :

· Pastikan temperatur dalam ruangan tidak meningkat diatas temperatur diluar bangunan.

· Sediakan cukup ventilasi yang cukup untuk mengeluarkan panas dalam bangunan

· Usahakan temperatur dalam ruangan serendah mungkin

· Gunakan reflective roof

· Gunakan plafon untuk memisahkan bagian atap dengan ruangan

· Buatlah ventilasi pada ruang atap

· Gunakan material atap dengan emisivitas rendah

· Palfon dengan derajat insulasi tinggi

· Bangunan sebaiknya berstruktur ringan agar terjadi pendinginan yang cepat pada malam hari

· Kurangi arah hadap Timur dan Barat atau jika terpaksa gunakan jendela yang menerima sinar matahari rendah dan dinding pada arah ini sebaiknya reflektif dan insulatif.

· Dinding arah Utara dan Selatan sebaiknya mempunyai bukaan yang besar untuk ventilasi. Perancangan ruang sebaiknya mempertimbangkan ruang penerima panas rangkap dan disusun agar mendapatkan ventilasi silang dalam ruangan.

· Bukaan sebaiknya dipreoteksi terhadap sinar matahari langsung, hujan dan serangga.

· Jarak antar bangunan diusahakan agar mendorong terjadinya aliran udara segar. Orientasi bangunan sebainya mempertimbangkan pendinginan dengan aliran angin.

· Konflik antara arah datang sinar matahari dan orientasi udara segar sebaiknya diselesaikan dengan mengontrol sinar matahari. Dengan melakukan modifikasi antara bangunan dan lansekap diusahakan untuk mengubah arah aliran angin yang kurang sesuai agar memungkinkan untuk pendinginan dalam ruangan.

· Dalam bangunan tunggal yang bebas menaikkan elevasi bangunan dapat membantu pendinginan pada bangunan.

Friday, October 24, 2008

Standar Ruang Arsitektur ; Museum & Galeri

Museum dan galeri mempunyai beberapa kesamaan dalam mengelola kebutuhan ruangnya. Secara umum tujuan utama dari museum dan galeri adalah sebagai sarana koleksi, mendokumentasi, memajang, riset, interpretasi dan pameran terhadap obyek-obyek khusus. dengan kompleksnya aktifitas yang dijalankan, maka membutuhkan banyak bidang keahlian dalam mengelola sebuah museum dan galeri. Beberapa aturan dan gambaran umum aktifitas dari museum dan galeri dapat dilihat di beberapa standar. Pada posting kali ini disisipkan Architectural Data Neufert dalam format Pdf. Silakan untuk download.



Neufert Architectural Standard (Pdf)

Tuesday, October 21, 2008

3 AWALAN UTAMA DALAM MERANCANG TAUTAN BUDAYA

Merancang dengan tautan budaya membutuhkan kemampuan dalam menggabungkan antara aspek
1. Tautan budaya yang diambil untuk berolah bentuk
Tautan budaya menjadi faktor awalan yang sangat penting dalam proses berolah bentuk. Dengan memahami tektonika dari arsitektur yang menjadi tautan budaya maka proses kreatif yang akan dilakukan dapat lebih bermakna. Struktur susunan arsitektur beserta elemen-elemen penyusunnya menjadi bekal yang baik dalam mengolah ulang bentuk-bentuk gubahannya.









tektonika dari bangunan tautan
mewarnai karakter bentuk bangunan
2. Pemahaman terhadap karakteristik aktifitas obyek perancangan arsitektur

Memahami pola aktifitas dari obyek yang dirancang mempunyai kaitan dengan fungsi aktifitas yang akan dipakai dalam bangunan tersebut. beberapa pola aktifitas mempunyai model-model yang umum dapat dipakai. Pola-pola umum tersebut dapat digunakan sebagai cara cepat dalam menyediakan kebutuhan luasan ruang. Beberapa standar dapat digunakan untuk mempercepat identifikasi luasan ruang yang akan digunakan.















gbr. standar neufert



3. Potensi site lokasi yang direncanakan

Lokasi mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi desain bangunan. dengan memperhitungkan potensi-potensi yang dipunyai sebuah site, perancang dapat melakukan dorongan terhadap terciptanya sebuah desain yang adaptif terhadap persoalan-persoalan lingkungan. Lokasi mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi keunikan sebuah desain arsitektur. Tampilan bentuk dan fungsi sangat berkaitan dengan posisi penyesuaian terhadap lokasi perencanaan berdirinya bangunan tersebut.









lokasi perancangan mempunyai potensi unik

REVISI Gambar Site Lokasi SPA 5


Lahan yang dipilih dalam soal terdapat revisi lahan yang tersedia dengan ukuran 50m x 100m dengan total luasan 5000 m2. Lahan yang direncanakan menjadi lokasi galeri seluas 3000 m2 dengan ukuran 50m x 60m. Lahan tersebut diambil pojok (lihat gambar).

Monday, October 20, 2008

SITE LOKASI GALLERI PERANCANGAN ARSITEKTUR 5

Soal gambar dibawah ini adalah site lokasi dari perancangan obyek galleri. terletak disekitar raya gubeng, jalan kalimantan, samping gedung firts media (tv langganan). Luasan lahan kurang lebih 500 m2 dengan konfigurasi 50m x 100m. Posisi hooks (pojok) menghadap barat dan selatan. Didepan bagian barat terdapat taman kota. Bagian selatan terdapat beberapa rumah dan rumah kantor. Arus lalu lintas bagian barat searah menuju ke selatan (ke arah Sulawesi).



















Perhatikan potensi dari site lokasi lingkungan !
gambar ini diakses dari google earth.
UNTUK MAHASISWA ARSITEKTUR
UPN V JATIM

PLEA dan Arsitektur Bioklimatik (2)

Lokasi sebuah proyek arsitektur dalam skala global mempunyai koordinat tempat yang berbeda-beda diatas permukaan bumi. masing-masing tempat tersebut mempunyai koordinat latitude dan longitude yang unik. Dalam konteks tersebut perbedaan ruang dan waktu pada permukaan bumi juga mengidentikkan dengan kondisi cuaca dan iklim yang berbeda. Lingkungan tempat bangunan berada merupakan parameter yang harus dipertimbangkan dalam menyediakan kenyamanan dalam beraktifitas.

Bangunan sebagai sebuah ruang yang digunakan untuk menyesuaikan kemampuan manusia terhadap kondisi alam, mempunyai tugas melakukan akomodasi antara kebutuhan manusia sebagai pengguna dan alam sebagai tempat tinggal. Dalam batas-batas tertentu alam sangat tidak dapat ditoleransi sehingga perlu sebuah media teknologi yang dapat menjadi penyangga kelangsungan hidup manusia.

Secara umum sumber energi utama alam yang kita terima adalah berasal dari turunan energi matahari yang berproses dan berubah menjadi bentuk-bentuk energi lain. sesuai dengan hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak akan hilang begitu saja namun terjadi perubahan bnetuk energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Sebagai ilustrasi saja energi listrik yang kita pakai sehari-hari merupakan hasil dari perjalan panjang energi mekanik turbin dinamo yang diubah menjadi energi listrik. Ataupun energi angin yang memutar kincir dan diteruskan dinamo sebagai pengubah energi mekanik menjadi energi listrik.

Dalam siklus alam semesta energi secara bergantian berpindah dan berubah bentuk dari satu aktifitas ke aktifitas yang lain. Rangkaian proses tersebut mempunyai hukum keseimbangan tertentu. Keseimbangandi alam merupakan harmoni yang luar biasa.

Setiap permukaan bumi mempunyai kondisi cuaca dan iklim yang berbeda-beda, sehingga respon dari sebuah bangunan di masing-masing tempat tersebut juga berbeda. Perhatikan respon dari bangunan yang berada di daerah kutub dan daerah tropis. Masyarakat didaerah tropis pun berbeda dalam membuat hunian dari masyarakat daerah sub-tropis.

Perbedaan tersebut jika diperhatikan identik dengan posisi lokasi dari sumber energi terbesar bumi yaitu sinar matahari. Setiap perbedaan koordinat mengakibatkan perbedaan musim dan cuaca. Sehingga masing-masing tempat juga mempunyai karakteristik data iklim yang berbeda. Dalam makalah The Thermal Design of Buildings (Szokolay, RAIA Press 1987) ditunjukkan dengan mengetahui data iklimsecara menyeluruh dalam tiap jam kita mempunyai kemungkinan untuk melakukan tes secara obyektif terhadap penentuan potensi kegunaan strategi desain dari konsep passive and low energy bildings terhadap kenyamanan okupansi. Strategi ini merupakan langkah yang sangat masuk akal dalam menggunakan data iklim sebagai bagian dari proses perancangan bangunan.

Beberapa usaha yang dilakukan oleh beberapa perancang bangunan untuk menyesuaikan kemampuan alam dan teknologi dalam menyediakan fasilitas hunian, merupakan langkah-langkah yang bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan alam. Rancangan-rancangan tersebut mempertimbangkan siklus biologis dari alam. Sehingga dalam opreasional tidak memberikan dapak kerusakan terhadap siklus alam.

Dengan merebaknya global warming maka sepatutnyalah komunitas arsitektur sebagai salah satu penentu lingkungan binaan memberikan kontribusi yang lebih tegas. (kajian-pustaka1-post)

PLEA dan Arsitektur Bioklimatik (1)

Arsitektur saat ini mempunyai beban yang agak berbeda dengan arsitektur masa lampau. alam dengan karakteristiknya berubah memaksa munculnya respon yang berbeda dari arsitektur. para perancang bangunan tidak saja dihadapkan terhadap paradigma dan parameter yang berbeda dalam menyediakan kenyamanan penghuni, namun juga teknologi yang berbeda setiap saat.

Arsitektur mencari jalan yang terbaik dalam menyeimbangkan kemampuan teknologi, alam dan adaptasi manusia. Bangunan merupakan titik pertemuan antara keinginan alam dan manusia. Optimalisasi perancangan menjadi sangat penting dengan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan. Bangunan yang baik bukan lagi bergantung pada banyaknya AC yang bergelantungan , atau justru bangunan yang tanpa AC sama sekali. ruang dan waktu telah membentuk karakteristik bangunan pada jamannya. Pada lingkungan yang mempunyai temperatur dan kelembaban yang nyaman memungkinkan bangunan dapat menyediakan sebuah respon fisik sesuai dengan kebutuhan pengguna. sebaliknya pada lingkungan dengan temperatur yang tinggi dan kelembaban yang tinggi, potensi ketidaknyamana sangatlah tinggi. Peta ketidaknyamanan harus diperjelas agar terjadi simbiosis antara teknologi dalam membantu kenyamanan ruangan atau bangunan.

PLEA sebagai salah satu organisasi dunia merupakan tempat berkumpulnya para pakar pemerhati tentang pembatasan penggunaan energi secara berlebihan dan memanfaatkan kemampuan alam dalam menyeimbangkan energi.

kajian-pustaka-post

Sunday, October 19, 2008

SELAMAT DATANG !


Semua yang kita hadapi saat ini merupakan sesuatu kondisi yang harus diterima tnapa keluhan. ruangan saya tempat mengetik ini telah beberapa waktu mendapat energi panas yang melampaui batas terluar kemampuan tubuh ini untuk merasa nyaman. Namun kondisi tersebut harus diterima....sekali lagi harus diterima ! penerimaan terhadap kenyataan adalah langkah terbaik untuk melanjutkan siklus kehidupan yang masih tersisa.

Arsitektur Tropis